Suaratanjab.com-Kuala Tungkal
Bupati Tanjab barat didampingi ketua PKK hadiri secara virtual Acara peringatan hari keluarga nasional ke-28 tahun 2021 dengan tema “Keluarga keren cegah stunting” dan Launching Vaksinasi covid – 19 bagi ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 12 – 18 tahun bertempat di pola atas kantor bupati tanjung jabung barat,Selasa(29/6)
Turut hadir dalam acara itu antara lain adalah,
Wakil Bupati bersama Ketua GOW, Polres, Dandim 0419, sekda, asisten 1 dan P2KB.
Kemandagri Jenderal Polisi (purn) Tito Karnavian dalam sambutannya mengatakan,
“Kesejahteraan keluarga yang lebih baik adalah salah satu tujuan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah, program yg bermaanfaat guna mencitptakan kesejahteraan keluarga,
kegiatan tersebut tidak akan optimal jika tidak didukung oleh keluarga, dan keluarga juga berperan khususny program pendidikan dan kesehatan”.
Kepala BKKBN Dr. (HC), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG mengatakan,”Marilah setiap keluarga memberikan harapan kepada penerusnya agar kedepannya tercipta susasa yang lebih baik.
Saat ini kita dihadapkan dengan pandemi covid 19 yakni juga stunting, resiko stunting sangat berpengaruh kepada masa depan dan produktivitas.
Stunting dapat dicegah dari awal, mulai dari program edukasi hingga intervensi gizi untuk mencegah anak gagal tumbuh. Program edukasi penting agar anak tidak salah gizi dan yang juga harus diperhatikan adalh pengamatan terhadap kondisi gizi anak.
Ingatlah bapak ibu sekalian, keluarga adalah sebagai garda terdepan, membiasakan hidup sehat, pola asih dan asuh juga menjadi perhatian sangat penting.
Amanat wakil presiden dan peluncuran vaksinasi Prof.Dr.(H.C) K.H. Ma’ruf Amin antaralain,”keluarga adalah unit terkecil dan mempunyai peran yg sangat besar. Keluarga juga menjadi tempat nilai kasih sayang oleh org tua kepda anaknya,keluarga juga tempat belajar bersosial dan keluarga menjadi tempat belajar pertama yakni madrasatul ula, peringatan harganas secara rutin dilaksanakan pada dasarnya mengingatkan kepada kita semua, salah satunya terhindar dari stunting dan melakukan percepatan penangananan stunting,masalah gizi erat kaitanny dengan hubungan dalam keluarga untuk mencapai target menurunnya stunting, bkkbn harus berkoordinasi dan berkolaborasi agar timbulnya kesadaran masyarakat bahwa stunting bukan persoalan yang biasa.
Terakhir Wapres mengatakan pelayanan gizi dan kesehatan tidak terhenti walaupun dimasa pandemi covid 19 agar kesehatan anak dapat tetap terpantau. Tentunya untuk menekan angka stunting di indonesia,ketahanan keluarga sangat memungkinkan untuk menciptakan sdm yang berlualitas dan mampu bersaing.
Dilanjutkan dengan dialog Hari Keluarga Nasional ke 28 secara virtual.